Suaralampung.Com.
Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti berkomitmen mewujudkan wilayah itu menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) tahun 2019-2022.
Bahkan demi mendukung rencana tersebut, Winarti menempatkan orang berkompeten menjadi kepala satuan kerja di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Hal itu diungkapkan Winarti saat membuka Fokus Group Discusion (FGD)percepatan dan pengembangan kabupaten layak anak (KLA) bersama unsur Forkopimda Plus di aula lantai ll, pemkab setempat." Langkah pertama yang saya lakukan adalah dengan mengganti kepala dinas. Bukan yang lama tidak bagus. Tapi, saya ingin ini lebih peduli lagi. Saya ingin urusan perempuan dan anak itu diberikan kepada orang yang tepat sasaran". Ucapnya Winarti (Selasa 19/02)
Menurut Ia, langkah itu bukan tanpa alasan karena jika pejabat yang memegang kekuasan tidak mengerti akan jabatannya, maka program tidak akan terealisasi dengan baik. Dirinya juga akan memberikan prioritas khusus bagi program yang menyentuh perempuan dan anak. Namun, Dia mengingatkan agar instansi terkait tidak mencari keuntungan dalam program tersebut." Saya yakini begitu banyak anggaran pusat yang bisa, kita bawa ke Tulangbawang. Sepanjang OPD, kita tidak berpikir mana untung untuk saya, mana proyek untuk saya. Saya yakin pasti dapat, karena saya sudah membuktikan berkali-kali." Terangnya
Lebih jauh, Winarti juga memberikan contoh sebagai upaya dalam mendukung program KLA yang dapat dilakukan dilingkup kecil, atau keluarga yakni dengan cara tidak merokok didekat anak-anak dan perempuan.
Masih kata Winarti, terdapat empat indikator utama kabupaten layak anak diantaranya yakni Sekolah Ramah Anak (SRA), Puskesmas Ramah Anak (PRA), Kecamatan Layak Anak (Kelana), Desa Layak Anak (Dekela), serta Pengukuhan Forum Anak Daerah (FAD). (Jon)
