Suaralampung.com - Lampung Timur - Penggiat gerakan sosial sekaligus Pendamping Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupten Lampung Timur, Dian Ansori dibuat jengkel oleh Dinas Sosial (Dinsos) setempat. Ia pun mengusulkan untuk membubarkan dinas tersebut.
"Saya mengusulkan kepada Pemerintah, Dinas Sosial Lampung Timur dibubarkan saja...!!! jika tidak, Kepala Dinas, Kabid dan Kasinya diganti, sebab mereka selalu alasan keterbatasan dana, jika dilaporkan permasalahan sosial", ujar Dian Ansori melalui WhatsApp yang di terima Suaralampung.com, Sabtu (16/03/2019).
Kejengkelan yang berujung pengusulan pembubaran Dinsos Lampung Timur ini bermula saat Dian Ansori mendampingi Shinta (28) untuk memohon bantuan ke Dinsos setempat. Namun bantuan untuk wanita asal Lombok yang di temukan terlantar dan sakit-sakitan oleh Polsek Sekampung beberapa waktu lalu itu terkesan tak digubris.
Padahal, sejumlah upaya agar Shinta dan anak semata wayangnya itu bisa di rawat di Rumah Sakit Daerah (RSUD) setempat sudah ia lakukan terlebih dahulu. Dian bersama jajajaran P2TP2A sudah menggalang dana hingga Shinta dan anaknya kini dirawat di RSUD setempat.
Namun, ketika pihak RSUD Sukadana mengklaim bahwa Shinta mengidap penyakit tumor ganas, dan harus dirujuk ke rumah sakit yang dianggap mampu menangani penyakit Shinta, Dian dan jajaran P2TP2A terpanggil untuk membantunya hingga tuntas. Oleh sebab itu, pihaknya kembali berkordinasi dengan Dinsos setempat.
"Sejak awal, saya sudah mengajak Dinas Sosial Lampung Timur untuk bersama-sama membantu Shinta, tapi belum juga ada tanggapan. Bahkan hingga hari ini, Kamis (14/03/2019), belum ada respon positif dari dinas, malah seolah terkesan saling lempar permasalahan", ungkap Dian.
Menurut dia, apa yang di sampaikan tersebut merupakan fakta. Ia tidak memfitnah Dinas Sosial. "Kamis kemarin, saya sudah laporkan permasalahan ini ke Dinas Sosial, Kepala Dinasnya tidak ada dikantor, lalu saya menghadap Kepala Bidang yang menangani masalah ini. Jawabanya pun tak memberi solusi. Malah saya disuruh temui anak buahnya", kata Dian. "Sama anak buah saya aja, masalah kayak gini aja masak harus saya", tambah Dian meniru pernyataan Kabid Dinsos yang ia temui.
Meski tak dapat solusi yang di harapkan, lanjut Dian, dirinya tidak patah semangat. Ia pun menghadap staf Kabid Dinsos dimaksud. Disana, ia mengaku dapat jawaban positif. Melalui staf tersebut, Dinsos menerima dan akan menindak lajuti. Namun hingga hari ini, juga belum ada tindak lanjut dari Dinsos
"Dinas Sosial Lampung Timur isinya sebagian orang-orang yang gak punya hati. Saya telah beberapa kali memberitahukan masalah ini kepada Kepala Dinas Sosial melalui pesan WhatApp, tetapi tidak pernah dibalasnya", ujar Dian memungkasi.
Berita wartawan suaralampung.com
(Roy)
