Suaralampung.com - lampung timur -. ketua ajo indonesia kabuapten lampung timur sangat menyayangkan dengan apa yang di ucapkan oknum guru honorer "Chintia debby Pratiwi" dengan melontar kata-kata yang tidak layak di pakai oleh seorang guru didik, apalagi dalam group yang isi group itu tak mungkin hanya satu dua orang.
Apriansyah mengatakan."artinya oknum guru tersebut tidak menghargai karya jurnalis. di harapkan pihak dinas pendidikan dapat memanggil oknum guru honorer tersebut guna ditindak lebih lanjut, dan mengenai kepala sekolah yang telah dimutasi ,itu sudah menjadi keputusan dari dinas pendidikan dan seharusnya oknum guru yang berinisial "SN" tersebut jangan menjadikan siswa-siswi sebagai alat untuk kepentingan pribadi pembelaan untuk kepsek yang terkena rolling" ujarnya.
Lanjutnya " karena sangat tidak layak menolak keputusan Bupati yang sudah melalui sumpah dalam setiap mutasi (meroling ),dan hal tersebut bukankah sebagai ASN ada sumpah jabatan pada saat akan di angkat menjadi PNS,yang menyatakan siap untuk di tempatkan dimana saja."pungkasnya.
Akibat celotehan oknum guru honorer awak media merasa profesi wartawan di lecehkan sehingga satu persatu wadah dari insan pers mulai angkat bicara dan siap mengadukan oknum guru honorer SDN 3 gunung raya,dan dalam waktu dekat ini dari PWI lampung timur akan berkumpul dan memusyawarahkan persoalan tersebut, begitu pula dengan AJO Indonesia akan segera merapatkan untuk melakukan pengaduan atas kejadian itu.
Berita wartawan suaralampung.com
(Roy)
