Lampung Tengah suara lampung .com - Sebuah bangunan baru berbentuk gudang di Dusun IV Desa Tempuran 12A kecamatan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah menuai protes warga sekitar.pasalnya sekelompok tani di Desa setempat sama sekali tak berkoordinasi dengan warga terdekat saat sebelum membangun hingga kini telah berdiri bangunan yang mengatasnamakan kelompok tani tersebut tidak pernah meminta persetujuan dengan masyarakat terdekat.
Hal tersebut di benarkan oleh kepala Kampung Desa Tempuran saat di konfirmasi beberapa awak.media jum.at (13/5/2019 ) Suroto kepada wartawan mengatakan dirinya sebatas mengetahui namun segala urusan untuk menerima bantuan dari kementrian alias Pusat yang turun ke kabupaten tersebut saya tidak mengerti teknisnya, juga nilainya berapapun saya gak ngerti lo mas itu yang mengajukan kelompok tani dan kalo gak diambil kan sayang ada bantuan "ujar Suroto menjelaskan".
Terkait bangunan yang dirotes oleh warga karena tak berizin dan adal bangun saja,sebagai kepala kampung Suroto juga membenarkan hal itu, Kakam berdalih mungkin kelompok tani terburu-buru dikejar waktu jadi tak memikirkan izin terlebih dahulu saat membangun, karena jika tak cepat diadakan bentuk bangunan nanti bantuan dialihkan keDesa lain. tapi jika ada warga yang menolak karena tak setuju jika pabrik penggilingan padi akan betoprasi dilingkungan mereka, maka dengan sekonyong konyong Suroto dengan ringan menjawab. " jika warga gak setuju nanti para kelompok tani akan memindahkan bangunan ketempat lain,"kata kakam tak masuk akal" karena tak mungkin memindahkan bangunan permanen yang telah brrdiri megah tanpa izin.
Dituturkan oleh salah satu warga yang sempat berjumpa wartawan peliput, Astuti (43 th) yang merupakan masyarakat terdekat dengan bangunan yang dibuat untuk.menerima bantuan pemerintah itu dirinya tak setuju alias tak mengizinkan kalau depan rumah saya ada pabrik padi mas..! sebab sudah dipastikan akan berdampak pada kesehatan karena di sini banyak penduduk dan kita tau semua penggilingan padi masti menebarkan debu dari kulit padi itu sendiri."kesalnya"
Sementara salah satu anggota kelompok tani yang dikonfirmasi terkait pembangunan gudang dan pabrik beras oleh kelompoknya itu, Jumali mengatakan, "Kami memang belum izin karena kalo mau izin warga kan harus ngasih duit mas, maka nya kami bangun nanti izinnya tunggu duit bantuan turun ujar jumali pada media karena bangun pabrik itu pakai dana kelompok tani tapi kalo tanah itu dapat hibah supaya bantuan bisa cair dan semua yang tau persoalan ini ketua kelompok mas. saya cuma anggota "tukasnya"
Ketua kelompok tani yang sedianya dapat dengan mudah ditemui, terkesan sangat sulit untuk dihubungi dengan bermacam alasan guna menghindari untuk dikonfirmasi awak media terkait penyimpangan prosedur berdirinya sebuah bangunan atau pabrik tempat usaha.(Ross/tri)
