suaralampung.com
Trimurjo Lampung Tengah - pembangunan jalan lapisan penetrasi (LAPEN) pada program Dana Desa (DD) tahun anggaran 2019 yang dikerjakan pada tahun 2020 di Kampung Depok Rejo kecamatan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah Senin pagi (6/1/20) dikeluhkan warga di dusun V kampung setempat, pasalnya jalan lapen yang baru saja selesai dikerjakan hasilnya benar benar mengecewakan dan dikeluhkan karena secara fakta sangat jelas matrial yang dihampar sangatlah kurang memadai selain sangat tipis dan aspalnya tak.merekat sehingga membuat matrial nyaris tak menempel alias mudah terlepas dan buyar tak layak disebut sebuah jalan yang diproyekkan oleh negara guna kemajuan masyarakat dipedesaan yang nyatanya hanya isapan jempol.belaka.
Program pemerintah pusat yang dilaksanakan dikampung Depok Rejo ini pengerjaannya terkesan dilakukan asal.jadi dan asal terlihat fisiknya saja,lalu dana dapat dicairkan oleh oknum kampung yang terlibat, tapi jika diamati secara seksama proyek DD tahun 2019 yang dilaksanakan 2020 ini sejatinya diduga sangat amburadul tak ada kwalitas dan menuai kekecewaan warga dusun kampung setempat.
Keluhan warga itu terjadi Senin pagi tadi (6/1/20) ketika sekolompok masyarakat memeriksa secara langsung jalan yang terbentang didepan salah satu rumah mereka dan kedapatan matrial yang hampir tak menyatu dengan matrial pendukung lainnya diduga kuat hal itu akibat kurangnya bahan perekat jalan atau aspal yang terlihat sangat sedikit sekali hingga batu matrial yang ada terlepas dengan mudahnya.
Salah satu masyarakat yang cukup paham dengan pekerjaan itu juga beliau merupakan aparatur Kampung setempat pada awak media ini dengan ungkapan kekecewaannya menuturkan." gak ada mutunya mas, jalan ini dan kalo hujan saja batu yang memang sudah kurang ini pasti kendang (bahasa jawa artinya hanyut) karena sedikit sekali aspal nya ndak ada yang nempel dan merotoli begini, bagaimana bisa bertahan lama kl gini warga yang dirugikan dan kami ingin jalan ini sesuai apa adanya pada perencanaan jangan banyak yang kurangi seperti ini.
Masih dikeluhkan Paito warga dusun V yang sempat jadi perangkat kampung ini, pada media menjelaskan bahwa informasinya jalan yang dibangun di dusunnya adalah 500 meter ini info saat rapat dulu tapi katanya lagi yang di aspal dengan lapen ini adalah 450 meter dan kami penasaran lalu salah satu dari warga mengukur ulang dan faktanya jalan lapen didusun V ini hanyalah 420 meter saja bukan 450 atau 500 meter seperti pengajuan awal diduga ada pada RAB volume pembangunannya, juga ada info jalan hampir setengah kilo meter ini hanya menggunakan aspal 16 drum saja, dan sangat tak wajar hingga pantas saja belum saja digunakan jalan sudah demikian kondisinya (tak ada kwalitas)."keluhnya
Handoko salah satu tokoh madyarakat juga tokoh pemuda di kampung Depok Rejo yang sempat berjumpa awak media menegaskan." Silahkan saja jika ada media atau LSM yang mau meliput apapun bentuknya yakni fakta terkait pembangunan melalui proyek DD yang terindikasi ada dugaan korupsinya, karena sayavtak memihak mas silahkan saja srmua sesuai dengan apa adanya saja meski dengan PJ saat sini hubungan saya dekat tapi kalo soal prilaku tak buruknya yang merugikan masyarakat atas danpak dari sebuah pembangunan monggo di lanjuut, apa lagi banyak dukungan masyarakat seperti srkarang hingga buat surat pernyataan tak terima dan minta keadilan atas ulah oknum prangkat kampung yang diduga tak.memikirkan kepentingan masyarakat dan membuncitkan perut sekelompok orang dari berbagai program.pemeintah yang mutlak hak warga dan harus dilsksanakan sesuai aturan yang berlaku." Tegasnya (ROS)
Trimurjo Lampung Tengah - pembangunan jalan lapisan penetrasi (LAPEN) pada program Dana Desa (DD) tahun anggaran 2019 yang dikerjakan pada tahun 2020 di Kampung Depok Rejo kecamatan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah Senin pagi (6/1/20) dikeluhkan warga di dusun V kampung setempat, pasalnya jalan lapen yang baru saja selesai dikerjakan hasilnya benar benar mengecewakan dan dikeluhkan karena secara fakta sangat jelas matrial yang dihampar sangatlah kurang memadai selain sangat tipis dan aspalnya tak.merekat sehingga membuat matrial nyaris tak menempel alias mudah terlepas dan buyar tak layak disebut sebuah jalan yang diproyekkan oleh negara guna kemajuan masyarakat dipedesaan yang nyatanya hanya isapan jempol.belaka.
Program pemerintah pusat yang dilaksanakan dikampung Depok Rejo ini pengerjaannya terkesan dilakukan asal.jadi dan asal terlihat fisiknya saja,lalu dana dapat dicairkan oleh oknum kampung yang terlibat, tapi jika diamati secara seksama proyek DD tahun 2019 yang dilaksanakan 2020 ini sejatinya diduga sangat amburadul tak ada kwalitas dan menuai kekecewaan warga dusun kampung setempat.
Keluhan warga itu terjadi Senin pagi tadi (6/1/20) ketika sekolompok masyarakat memeriksa secara langsung jalan yang terbentang didepan salah satu rumah mereka dan kedapatan matrial yang hampir tak menyatu dengan matrial pendukung lainnya diduga kuat hal itu akibat kurangnya bahan perekat jalan atau aspal yang terlihat sangat sedikit sekali hingga batu matrial yang ada terlepas dengan mudahnya.
Salah satu masyarakat yang cukup paham dengan pekerjaan itu juga beliau merupakan aparatur Kampung setempat pada awak media ini dengan ungkapan kekecewaannya menuturkan." gak ada mutunya mas, jalan ini dan kalo hujan saja batu yang memang sudah kurang ini pasti kendang (bahasa jawa artinya hanyut) karena sedikit sekali aspal nya ndak ada yang nempel dan merotoli begini, bagaimana bisa bertahan lama kl gini warga yang dirugikan dan kami ingin jalan ini sesuai apa adanya pada perencanaan jangan banyak yang kurangi seperti ini.
Masih dikeluhkan Paito warga dusun V yang sempat jadi perangkat kampung ini, pada media menjelaskan bahwa informasinya jalan yang dibangun di dusunnya adalah 500 meter ini info saat rapat dulu tapi katanya lagi yang di aspal dengan lapen ini adalah 450 meter dan kami penasaran lalu salah satu dari warga mengukur ulang dan faktanya jalan lapen didusun V ini hanyalah 420 meter saja bukan 450 atau 500 meter seperti pengajuan awal diduga ada pada RAB volume pembangunannya, juga ada info jalan hampir setengah kilo meter ini hanya menggunakan aspal 16 drum saja, dan sangat tak wajar hingga pantas saja belum saja digunakan jalan sudah demikian kondisinya (tak ada kwalitas)."keluhnya
Handoko salah satu tokoh madyarakat juga tokoh pemuda di kampung Depok Rejo yang sempat berjumpa awak media menegaskan." Silahkan saja jika ada media atau LSM yang mau meliput apapun bentuknya yakni fakta terkait pembangunan melalui proyek DD yang terindikasi ada dugaan korupsinya, karena sayavtak memihak mas silahkan saja srmua sesuai dengan apa adanya saja meski dengan PJ saat sini hubungan saya dekat tapi kalo soal prilaku tak buruknya yang merugikan masyarakat atas danpak dari sebuah pembangunan monggo di lanjuut, apa lagi banyak dukungan masyarakat seperti srkarang hingga buat surat pernyataan tak terima dan minta keadilan atas ulah oknum prangkat kampung yang diduga tak.memikirkan kepentingan masyarakat dan membuncitkan perut sekelompok orang dari berbagai program.pemeintah yang mutlak hak warga dan harus dilsksanakan sesuai aturan yang berlaku." Tegasnya (ROS)
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
