Suaralampung.Com.
Bandarlampung - Dimanakah program bantuan pak Jokowi, itulah kalimat pertama yang terlontar dari pak Kolis memulai obrolan dengan JPKP ( Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan ) saat berkunjung ke kediamannya di kawasan kelurahan Sukajawa Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandarlampung -Lampung.
Awalnya JPKP terasa ragu saat memasuki kawasan yang terbilang sangat cukup memadai untuk tidak mengkatagorikan kawasan penduduk elite, tetapi setelah sekian lama menyusuri jalan yang berkelok dan mendaki dengan jalan vaving blok sampailah JPKP pada tujuan dalam rangka kunjungan investigasi atas laporan yang telah diterima sekitar pukul 13.00 wib.
" Nyasar ga pa nyarinya, maaf merepotkan Bapak. " sambut Pak Kolis dan istrinya, yang menurut keterangan, mereka sedang menganggur dimana pak kolis sebelumnya adalah pedagang keliling Jagung Rebus, dan istrinya kerja serabutan, kadang sebagai pekerja rumahtangga disekitar tetangganya, kadang ikut berjualan dengan warga sebagai pekerja upah harian, " kalau ada kerjaan buat saya makan sehari hari buat anak istri, saya mau pak, kerja bangunan atau nyapu-nyapu juga ga pa pa saya mau, tolong kasih tau saya " lanjut Kolis.
Dengan dua orang anak, pak kolis tinggal bersama istrinya disebuah rumah, dengan ukuran kurang lebih 4 X 6 meter persegi, jpkp tak memberikan klasifikasi, silahkan para pembaca dan pemangku kebijakan pusat maupun daerah Lampung melakukan prakiraan sesuai akumulasinya masing masing, dengan ukuran tempat tinggal yang berpenghuni 4 jiwa, berdiding gribik bambu di bagian depan dan berdiding asbes untuk sebagian belakang, berlantai semen biasa yang mulai hancur, pada ruang depan terdapat kursi kayu mebel butut dan ranjang tidur tampa pembatas dengan kursi tamu, satu kamar berada dibelakang bersebelahan dengan sumur timba, tentunya selaras dengan jalan pavin blok dari arah belakang yang sudah dipastikan becek dan licin jika turun hujan. semua ruang tampa pintu standard hanya dibatasi oleh hordeng kecuali pintu masuk dari arah ruang depan dan belakang.
Tidak salah jika para pembaca memiliki alibi " Ah, itu cuma bahasa wartawan " karena pada umumnya kita cendrung menjustice pada bagian yang umum terjadi dan stigma yang ada dibenak kita, tapi tidaklah salah juga jika para pembaca dan para pemangku kebijakan pemerintah melakukan pembuktian tulisan ini, sehingga otentifitas dan kebenaran dari narasumber yang diperoleh bukan hanya isapan jempol semata, sehingga tidak sekadar menjadi pembaca, yang kemudian diabaikan begitu saja, tak peduli terhadap rakyat yang berada digaris prasejatra dibawa kemiskinan.
" Syukur syukur jika ada utusan khusus dari kementrian terkait program unggulan pak presiden Jokowidodo, atau cek ricek dari dinas Sosial Bandarlampung dan instansi terkait lainnya, untuk bahan kajian dan perbaikan program kedepan " kelakar Juanda berharap.
Pak Kolis selama ini dapat bantuan program pemerintah ga, tanya suaralampung.com " ada pak, anak saya yang saat ini kelas 3 SMP, sekolahnya gratis, anak saya yang kecil sekolah SD juga gratis tapi ga pernah ngambil uang dibank kayak orang orang itu, pak " terangnya dengan sedikit terdengar logat jawa timurnya.
Tenyata keluarga ini tak pernah mendapatksn program stimulan program bantuan pemerintah pusat, baik itu PKH, RASTRA, Bedah Rumah, KIP, dan KIS. Karena sesuai keterangan yang didapat dari investigasi jpkp anaknya yang SMP tidak bayar karena jalur billing walikota Bandarlampung Herman HN, tetapi anaknya yang masih SD gratis karena Dana Bos, padahal Prediden Jokowi menggulirkan 3 ( kartu sakti ) dengan wanti wanti berpesan kartu tersebut hanya diperuntukkan bagi rakyat indonesia seperti keluarga Nurcholis ini.
" Pertanyaannya kenapa kok bisa begitu, ya silahkan dijawab sendiri saja, yang penting bagi kami jpkp meneruskan data temuan ini dan data temuan yang lain, karena Pak Nurcholis ini hanya salah satu sumple saja dari data yang akan kami teruskan ke instansi terkait dinas Sosial bahkan jika memungkinkan kami upayakan ke tingkat pusat melalui DPP JPKP untuk di teruskan ke kemetrian terkait melalui Kantor Staf Presiden ( KSP ). papar Juanda ketua JPKP ini kepada suaralampung.com. ( Joe, bdl )
