Suaralampung.com - Proyek pembangunan jalan nasional berupa tambal sulam di jalan Lintas Timur Terminal Menggala, kabupaten Tulang Bawang dikeluhkan warga. Kuat dugaan, proyek tambal sulam tersebut terkesan dikerjakan asal jadi atau tidak berkualitas. Senin (05/10)
Pasalnya, baru beberapa pekan proyek tambal sulam itu dikerjakan, hasilnya tampak tidak memuaskan karena permukaan jalan yang baru diperbaiki telah bergelombang dan terlihat amblas, meski baru saja diperbaiki. Tentu hal ini dapat membahayakan para pengendara yang melintasi, khususnya pengendara kendaraan roda dua.
Menurut Irwan (27) warga Menggala menuturkan, dirinya menilai proyek tambal sulam di jalan Lintas Timur Terminal Menggala, pengerjanya asal-asalan. Bahkan jika dibandingkan dengan jalan yang lama lebih mulus dan lebih terlihat kokoh, hanya saja sudah berlubang dibeberapa titik.
"Ini jalannya bukan tambah bagus malahan jalannya bergelombang. Saya rasa pasti tidak tahan lama, malahan akan tambah hancur". Cetusnya
Dirinya berharap, pemerintah dalam hal ini dinas terkait dapat menyikapi proyek tambal sulam yang baru dikerjakan terkesan asal jadi tersebut. Karena pastinya itu akan merugikan masyarakat sekaligus pengguna jalan.
"Tentunya kami berharap, pemerintah bisa menyikapi jalan proyek tambal sulam yang bergelombang ini. Sebab, kedepannya dapat dipastikan mengganggu kami yang melintasi, bahkan termasuk pengguna jalan lainnya pun akan merasa tidak nyaman". Pintanya
Sementara berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, proyek tambal sulam di jalan Lintas Timur khususnya disekitaran Terminal Menggala, memang benar-benar terlihat dan terasa bergelombang.
Bahkan bukan hanya bergelombang, tapi proyek tambal sulam tersebut juga ditengarai terlihat kropos atau kekurangan aspal. Dengan adanya hal dimaksud, pastinya lebih menguatkan dugaan jika proyek tambal sulam di kabupaten Tulang Bawang ini terkesan asal jadi atau tidak berkualitas.
Sayangnya, Senin (05/10) ketika awak media ingin melakukan konfirmasi terkait pekerjaan tambal sulam yang diduga terkesan asal jadi atau tidak berkualitas itu, pengawas kegiatan dan para pekerja lapangan belum berhasil dimintai tanggapan mengenai prihal dimaksud. Ini lantaran, pengerjaan kegiatan tambal sulam itu belum dilanjutkan. (Jon)
