PESAWARAN - Tragedi Raskin terulang kembali, kepala desa way layap diduga Fiktipkan pembangunan sumur 40 M didusun cempaka desa way layap kecamatan gedong tataan kabupaten pesawaran tahun anggaran 2017 lalu.
Dugaan kefiktipan dalam pembangunan sumur yang tercatat di realisasikan dalam anggaran 2017 tertulis dalam kode rekening 2.2.5, uraian pembanguan sumur 40 M Dusun Cempaka dengan anggaran Rp, 33,353,020, DD
Dugaan Fiktip tersebut tertuang dalam penggunanan dana desa dan berdasarkan hasil investigasi dan keterangan yang di himpun, masyarakat didesa setempat yang tidak ingin nama nya di tuliskan mengatakan.
"Yang di belakang mushola itu di zaman pak zainudin tahun 2011 anggaran dari dinas pertambangan, ini tahun 2018 Pamsismas,"
Lanjutnya " Kalo pembangunan sumur didusun cempaka ini tahun 2017 tidak ada dalam sepengatahuan kami sumur bor atau air bersih didusun ini cuma dua itu, tahun 2011, tahun 2018, tahun 2017 itu Bohong" Katanya
Pewarta ini lanjutkan meminta keterangan dari masyarakt lain dusun setempat ia mengatakan hal yang sama.
"Tahun 2017 gak ada kayak nya tuh, sumur atau air bersih itu ada dua itu 2011 dan 2018, kalo 2017 tidak ada kayaknya" ungkapnya tersenyum sambil menggelengkan kepala
Mengutip keterangan yang di sampaikan oleh masyakarakat desa setempat, dan pencockan data Apbdesa tahun 2017 dalam satu (1) poin disimpulkan kepala desa way layap diduga Fiktipkan Penggunanan Anggaran Dana Desa.
Hingga berita ini di turunkan kembali kepala desa way layap (Ismet Inanu - Red) sulit untuk di konfirmasi, pewarta ini kembali rabu, 21/4 mengunjungi kantor desa setempat dan menyampaikan kepada sekretaris desa Aris untuk meminta waktu kepala desa guna konfirmasi penggunaan anggaran dengan sigap sekdesa menyampaikan "mending gak turun sekalian dana ini ya" katanya sambil tersenyum tidak mensyukuri Program Pusat
Wartawan: Ryal / Sidik.
Dugaan kefiktipan dalam pembangunan sumur yang tercatat di realisasikan dalam anggaran 2017 tertulis dalam kode rekening 2.2.5, uraian pembanguan sumur 40 M Dusun Cempaka dengan anggaran Rp, 33,353,020, DD
Dugaan Fiktip tersebut tertuang dalam penggunanan dana desa dan berdasarkan hasil investigasi dan keterangan yang di himpun, masyarakat didesa setempat yang tidak ingin nama nya di tuliskan mengatakan.
"Yang di belakang mushola itu di zaman pak zainudin tahun 2011 anggaran dari dinas pertambangan, ini tahun 2018 Pamsismas,"
Lanjutnya " Kalo pembangunan sumur didusun cempaka ini tahun 2017 tidak ada dalam sepengatahuan kami sumur bor atau air bersih didusun ini cuma dua itu, tahun 2011, tahun 2018, tahun 2017 itu Bohong" Katanya
Pewarta ini lanjutkan meminta keterangan dari masyarakt lain dusun setempat ia mengatakan hal yang sama.
"Tahun 2017 gak ada kayak nya tuh, sumur atau air bersih itu ada dua itu 2011 dan 2018, kalo 2017 tidak ada kayaknya" ungkapnya tersenyum sambil menggelengkan kepala
Mengutip keterangan yang di sampaikan oleh masyakarakat desa setempat, dan pencockan data Apbdesa tahun 2017 dalam satu (1) poin disimpulkan kepala desa way layap diduga Fiktipkan Penggunanan Anggaran Dana Desa.
Hingga berita ini di turunkan kembali kepala desa way layap (Ismet Inanu - Red) sulit untuk di konfirmasi, pewarta ini kembali rabu, 21/4 mengunjungi kantor desa setempat dan menyampaikan kepada sekretaris desa Aris untuk meminta waktu kepala desa guna konfirmasi penggunaan anggaran dengan sigap sekdesa menyampaikan "mending gak turun sekalian dana ini ya" katanya sambil tersenyum tidak mensyukuri Program Pusat
Wartawan: Ryal / Sidik.
