Naik 13 Persen, Sektor Logistik Topang Kinerja ASDP Selama Pandemi Covid-19

Iklan

Naik 13 Persen, Sektor Logistik Topang Kinerja ASDP Selama Pandemi Covid-19

Redaksi
Kamis, September 23, 2021 | 09:41 WIB 0 Views Last Updated 2021-09-23T02:41:46Z

suaralampung.comPandemi Covid-19 yang berkepanjangan memukul perekonomian berbagai sektor di Tanah Air, termasuk industri penyeberangan. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimistis tetap bertahan di tengah pandemi dengan terus menghadirkan layanan prima utamanya terhadap sektor logistik yang menjadi penopang kinerja perusahaan. Kamis, (23/09/21). 

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, sejak 2020 tren penumpang maupun kendaraan penumpang yang menggunakan kapal ferry mengalami penurunan cukup drastis dibandingkan tahun 2019 sebelum kasus Covid-19 melanda Indonesia. Pemicunya, pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bahkan sempat menutup layanan untuk penumpang secara total pada masa pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 yang berdampak pada berkurangnya mobilitas masyarakat. 

"Namun, untuk layanan sektor logistik masih beroperasi normal, sehingga ASDP tetap melayani secara penuh truk logistik yang membawa barang kebutuhan untuk tetap menjaga pasokan di daerah tetap stabil. Layanan sektor logistik inilah yang masih menopang produksi penyeberangan ASDP selama pandemi Covid-19," tutur Ira. 

Data mencatat, ASDP melayani 3,23 juta kendaraan logistik pada periode Januari - Juli 2021, atau naik sekitar 13,3 persen bila dibandingkan periode sama tahun 2020 sebanyak 2,80 juta kendaraan logistik, yang terdiri dari kendaraan golongan IVB,VB, VIB, VII dan VIII. Sedangkan untuk barang, pencapaian semester I-2021 ASDP berhasil mengangkut hingga 465 ribu ton yang tercapai 82 persen dari target RKAP 2021 sebanyak 565 ribu ton barang dan naik 18 persen dari realisasi periode sama tahun 2020 sebanyak 395 ribu ton. 

Pada semester I-2021, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar 1,70 triliun. Nilai pendapatan ini mencapai 91 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp 1,86 triliun dan naik 18,8 persen dari realisasi semester I-2020 sebesar 1,43 triliun. Selanjutnya, ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp 156 miliar atau mencapai 474 persen dari target RKAP 2021 sebesar Rp 32 miliar dan mencapai 289 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu yang minus sebesar Rp 80,5 miliar. 

"Kami terus berupaya menghadirkan layanan bermutu prima kepada seluruh stakeholder, terutama pengguna jasa penyeberangan dan pelabuhan di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.  Kami tetap memastikan penerapan protokol kesehatan di pelabuhan dan kapal juga ditingkatkan dan dilaksanakan secara ketat sesuai prosedur yang berlaku. Keselamatan, kesehatan dan kenyamanan seluruh pengguna jasa maupun petugas ASDP menjadi prioritas utama kami," tutur Ira. 

Untuk tahun 2021 ini, ASDP menargetkan dapat meraih total pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun dengan capaian laba bersih sebesar Rp 111,24 miliar. Adapun produksi penyeberangan pada tahun ini, ASDP membidik target penumpang yang dilayani sebanyak 5,9 juta orang, kendaraan roda 2 & 3 sebanyak 3,3 juta unit, kendaraan roda 4 sebanyak 2,9 juta unit, dan total barang yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton. 

Manajemen pun terus berupaya untuk menjaga stabilitas bisnis di masa Covid-19 ini dengan melakukan efisiensi dan memprioritaskan program yang mendatangkan profit. Salah satu komitmen, ASDP terus mengakselerasi digitalisasi penyeberangan melalui layanan online ticketing Ferizy yang telah berlaku di 4 pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, serta penerapan metode pembayaran non tunai (cashless) dengan kartu uang elektronik, virtual account dan dompet elektronik yang penerapannya di lebih dari 20 pelabuhan ASDP telah mencapai 100 persen. 

Sejak pandemi tahun lalu, ASDP mengimbau pengguna jasa agar mempersiapkan perjalanannya, dengan melakukan pembelian tiket online secara mandiri via Ferizy, terutama di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Kini beli tiket via online semakin mudah, beli sendiri melalui ponsel mulai dari H-60 hingga maksimal 2 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan. Pengguna jasa tidak perlu antre lagi di pelabuhan, cukup _scan barcode_ yang didapat saat beli _online_, lalu akan mendapatkan _Boarding Pass_ untuk naik ke kapal. Pembelian tiket secara online ini turut mendukung kebijakan Pemerintah di masa pandemi Covid-19 untuk menjaga jarak (physical distancing) demi meminimalisir interaksi dengan petugas loket. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi dan terus mendorong ASDP untuk terus menjadi operator pelayanan transportasi publik yang handal dan mumpuni dalam memberikan pelayanan bermutu prima di seluruh Indonesia. "Kita negara kelautan, seyogyanya kita membangun transportasi kelautan kita, baik untuk perorangan, masyarakat, dan tidak kalah penting adalah ekonomi yaitu barang atau kargo," tuturnya. 

Menteri Erick menambahkan, sebagai negara kepulauan dan kelautan yang besar, "Kita tidak mungkin jika tidak meningkatkan fasilitas dan pelayanan dari industri, baik perkapalan, pelabuhan maupun penyeberangan. Mari satukan langkah, terus berpijak pada AKHLAK dan jangan pernah lelah berkarya untuk Indonesia," ujarnya menandaskan. 

(hms/yd). 
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Naik 13 Persen, Sektor Logistik Topang Kinerja ASDP Selama Pandemi Covid-19

Trending Now

Iklan

iklan