Suaralampung.com, Bandung – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Sudjonggo, hari ini (Selasa, 15/02/2022) melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan Vaksinasi dan Tes PCR terhadap Warga Binaan dan Petugas di Rutan Kelas IIB Garut secara Virtual menggunakan Aplikasi Telekonferensi dikarenakan himbauan untuk mengurangi dan membatasi kegiatan diluar kota setelah Kembali diterapkan nya PPKM Level 3 di Kota Bandung.
Pelaksanaan vaksinasi di Rutan Garut hari ini dilaporkan oleh Kepala Rutan Garut dengan rincian, vaksin tahap 1 terhadap 49 orang menyelesaikan seluruh warga binaan yang belum vaksin yang mana 49 orang ini terhitung sebagai tahanan baru, vaksin tahap 2 terhadap 58 orang, dan vaksin booster terhadap 7 orang, dan ada 1 orang WBP dilaksanakan vaksin tahap 2 menyusul 3 bulan kemudian dikarenakan memiliki comorbid.
Warga binaan di Rutan Garut sejauh ini tidak ada yang terpapar covid-19, untuk petugas setelah seluruhnya telah di Tes PCR diperoleh hasil 2 orang terpapar covid-19, 1 orang akan segera menyelesaikan isolasi mandiri nya dan akan kembali di Tes PCR, sedangkan 1 orang petugas lagi harus kembali isolasi mandiri dikarenakan keluarga nya diinformasikan terpapar covid-19.
Selain berinteraksi dengan Karutan, Kakanwil Sudjonggo juga turut meminta keterangan dari pegawai rutan garut, dan kepada WBP rutan garut sekaligus memberikan informasi bahwa sementara kunjungan dari keluarga WBP ditiadakan sementara masih meningkatnya penyebaran virus varian omicron ini, ungkap Kakanwil Sudjonggo kepada WBP Rutan Garut.
Vaksin di rutan garut diperoleh dari kerjasama dengan Puskesmas Siliwangi Garut, Kakanwil pun melaksanakan interkasi dengan Dokter Penanggungjawab Rutan Garut dari Puskesmas Siliwangi. Terkahir Kakanwil mengingatkan bahwa, "Seluruh petugas harus bisa menahan diri, cukup laksanakan tugas dan fungsi nya dan hindari kegiatan yang tidak perlu untuk mengurangi resiko penyebaran covid-19, jaga selalu protokol kesehatan seketat mungkin," tegas Kakanwil.
