Kisah Prihatin, Pemuda Way Kanan Yang Lumpuh 7 Tahun, Harapkan Bantuan Untuk Sembuh

Iklan

Kisah Prihatin, Pemuda Way Kanan Yang Lumpuh 7 Tahun, Harapkan Bantuan Untuk Sembuh

Jumat, November 24, 2023 | 18:15 WIB 0 Views Last Updated 2023-11-24T11:15:25Z
Way Kanan. Suara Lampung. Com
Sungguh malang dan prihatin nasib yang menimpa seorang pemuda yang bernama Prihatin, yang berasal dari Kampung Sidoarjo, Kecamatan Umpu Semenguk, Kabupaten Wy Kanan. Dimana Prihatin mengalami kelumpuhan difisiknya.


Prihatin tidak bisa hidup normal seperti pemuda pemuda pada umumya setelah mengalami kelumpuhan selama lebih dari 7 tahun lamanya. 


Saat Suaralampung.com mencoba mendatangi kediaman rumah Prihatin rumah berukuran 4x4 yang bercat hijau dan ruang kecil dibelakang menjadi tempat prihatin berbaring mengabiskan hari-harinya lebih dari 7 tahun yang hanya tergolek tanpa daya.


Kepada Suaralampung.com. Nur Aini orang tua dari Prihatin mengatakan penderitaan anaknya tidak hanya lumpuh saja. Dari semenjak anaknya Prihatin sakit hingga lumpuh ia harus ditinggalkan anak istri nya pergi.


"Jadi semenjak anaknya saya kecelakaan, waktu kerja gali sumur, sehingga tulang punggung dan kaki nya patah, istri dan anaknya pergi ninggalin prihatin, jadi sehari sehari ibuk yang urus'"ujarnya saat memberikan keterangan Jum'at (23/11/2023).


Nur Aini mengatakan, sejak saat sakit Prihatin sudah pernah dicoba berobat dibandar lampung dan memasang Pen dibagian punggung dan kaki tapi tidak ada perubahan.


"Abis kecelakaan itu iya langsung berobat dibandar lampung dipasang Pen tapi belum ada perubahan, dan saat ini malah semakin parah itulah, sering juga berobat dibantu bantu sama warga sini, iya bagaimana bapak nya Prihatin Kerja'an haya pembakar arang iya itulah untuk kehidupan sehari hari, kalau untuk berobat gak sanggup, berobat saja sering dibantu bantu sama warga sini, tapi belum ada perubahan, sekarang ini parah saja sama yang maha kuasa,"tuturnya


Sementara itu Sumaini kepala Kampung Sidoarjo mengatakan untuk warganya yang bernama Prihatin dia tinggal bersama ayah dan ibuknya dan bersama seorang adiknya. Jadi sehari hari dirumah ibuknya lah yang membantu Prihatin mengurus semua nya. 


“Jadi kalau bapaknya bakar arang kerjaanya, pulang kadang sampai malam, iya kalau untuk berobat warga disini juga sering membantu sampai sampai kita warga pernah iuaran terkumpul berapa juta waktu itu untuk berobat si Prihatin,"ucapnya


Sumaini mengatakan, untuk membantu kebutuhan nya keluarga Prihatin beruntung nya adalah salah seorang penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang kini penopang kebutuhan harian. Sedangkan hasil pekerjaaan dari ayahnya membakar arang tidak bisa diharapkan.


“Kalau untuk kebutuhan sehari hari cukup, dari bantuan PKH dan dari Kampung, saya berharap pemerintahan pusat ataupun daerah bisa membantu juga, mudah-mudahan lewat berita ini, ada yang mau membantu,"tuturnya 


Sementara itu saat dihubungi SuaraLampung.com. Dinsos kabupaten Way Kanan melalui Kabid fakir dan miskin Kurniawan langsung merespon dan meninjau langsung kekediaman rumah keluarga Prihatin.


"Jadi setelah kerumah mas Priharin tadi, dilihat kondisi nya sudah sangat memprihatinkan, día sudah tidak mau makan lagi, badan juga sudah mulai habis, jadi tadi kami sudah bermusyawarah dengan kades dan keluarga untuk Prihatin dibawa ke RS, jadi sekarang mas Prihatin Sudah di RS, doa'akan semoga segera membaik,"tutupnya 
(Rahman)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah Prihatin, Pemuda Way Kanan Yang Lumpuh 7 Tahun, Harapkan Bantuan Untuk Sembuh

Trending Now

Iklan

iklan