Suaralampung.com, Bandarlampung— Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Bandar Lampung menggelar rapat kerja fasilitas kesehatan tahun 2024 di Bandar Lampung (29/01). Kegiatan yang bertemakan Transformasi Mutu Layanan JKN, Komitmen Bersama Fasilitas Kesehatan Dalam Memberikan Kemudahan Akses, Kecepatan dan Kesetaraan Layanan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Lampung, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung, PERSI, ARSI, ARSADA Provinsi Lampung dan Direktur Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Wilayah Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu dan Tanggamus.
Pada kesempatan tersebut BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung memberikan penghargaan kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Berkomitmen Tahun 2023. Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada FKRTL mitra BPJS Kesehatan yang selalu mendukung optimalisasi Transformasi Mutu Layanan BPJS Kesehatan.
“Transformasi mutu layanan merupakan upaya BPJS Kesehatan dalam menghadirkan kemudahan pelayanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mudah, cepat, dan setara. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan pelayanan terbaik dan berkualitas kepada peserta JKN, khususnya fasilitas kesehatan. Semoga dengan adanya penganugerahan ini kita sama-sama dapat terus berupaya meningkatkan pelayanan untuk peserta JKN,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandar Lampung Yessy Rahimi.
Dalam kegiatan tersebut Yessy memberikan penghargaan FKRTL Berkomitmen Tahun 2023 kepada RSUD Dr. H Abdul Moeloek, RS Pertamina Bintang Amin, dan RSUD Pesawaran sebagai Rumah Sakit dengan administrasi klaim terbaik. Selanjutnya RS Mitra Husada, RS Batin Mangunang dan RS Airan Raya sebagai Rumah Sakit dengan pemanfaatan antrian online terbaik, antrian online melalui Mobile JKN dan Waktu Layanan di FKRTL Tahun 2023. Untuk kategori capaian nilai kepatuhan FKRTL terbaik tahun 2023 diraih oleh RSIA Mutiara Hati, RSUD Pesawaran dan RSUD Batin Mangunang.
Sampai dengan tahun 2024 telah genap 1 dekade penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Telah banyak masyarakat yang tertolong karena mendapatkan akses yang mudah ketika membutuhkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan sehingga dapat memulihkan kondisi kesehatan dan mencegah semakin memburuknya gangguan kesehatan yang dideritanya.
Yessy menyampaikan bahwa sampai dengan 1 Januari 2024 jumlah kepesertaan JKN Nasional telah mencakup 95,80% atau 267.393.917 jiwa penduduk. Untuk wilayah kerja Kantor Cabang Bandar Lampung cakupan kepesertaan per 1 Januari 2024 yaitu sebesar 97,89% atau 3.663.079 jiwa.
“Untuk memastikan peserta yang telah mendaftar sebagai peserta JKN ini mendapatkan pelayanan Kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan diperlukan adanya Transformasi Mutu Layanan Fasilitas Kesehatan. Harapan kami setelah pelaksanaan kegiatan ini, kita dapat mempersiapkan langkah-langkah strategis dalam mendukung pelaksanaan program Jaminan Kesehatan yang mudah, cepat dan setara, agar program JKN tetap berlangsung secara berkesinambungan melalui upaya Kendali Mutu dan Biaya Efektif,” tutur Yessy.
Saat ini FKRTL yang sudah bekerjasama BPJS Kesehatan Kantor Cabang Bandar Lampung Tahun 2024 adalah sejumlah 39 FKRTL. BPJS Kesehatan berkomitmen terus bersinergi dengan Dinas Kesehatan, Assosiasi Fasilitas Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan kerja sama untuk memastikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada peserta JKN.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Edwin Rusli dalam sambutannya dalam acara tersebut menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mendukung penuh Program JKN, khususnya saat ini untuk transformasi mutu layanan kepada Masyarakat.
“Dinas Kesehatan sangat mendukung transformasi mutu layanan, agar setiap Fasilitas Kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada seluruh peserta program JKN dan terus bersinergi dengan semua pihak terkait dalam membina dan memonitoring kinerja Fasilitas Kesehatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada peserta program JKN,” kata Edwin.
Edwin menambahkan, pelayanan kesehatan merupakan ujung tombak dalam perlindungan sosial. Oleh karena itu, langkah-langkah inovatif harus dilakukan seluruh pemangku kepentingan secara serentak agar pelayanan kesehatan di Provinsi Lampung semakin baik ke depannya. Termasuk dengan mendukung penuh upaya transformasi mutu layanan Program JKN bersama BPJS Kesehatan.
"Kita bersama-sama mendandatangani lembar komitmen transformasi mutu layanan ini, sebagai bentuk komitmen dan kesungguhan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam hal pelayanan kesehatan. Kami harapkan kepada seluruh Direktur Rumah Sakit agar melakukan transformasi mutu layanan kepada peserta Program JKN, jangan ada lagi diskriminasi pelayanan, administrasi yang sulit dll,” tutup Edwin.
