Suaralampung.com, Bandar Lampung — BPJS Kesehatan Cabang Kota Bandar Lampung menggelar Media Gathering bersama sejumlah jurnalis di Daja Cafe, Selasa (25/11/2025). Kegiatan ini menjadi ruang diskusi sekaligus upaya perkuat sinergi antara BPJS Kesehatan dan media dalam penyebarluasan informasi seputar Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
PLH Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kota Bandar Lampung, Herman Indratmo, mengatakan media memiliki peran penting dalam memastikan informasi tentang JKN dapat diterima masyarakat secara benar, cepat dan komprehensif.
“Media adalah mitra strategis kami. Banyak kebijakan dan layanan yang perlu disampaikan kepada masyarakat, dan keberadaan media membantu memastikan pesan itu sampai dengan tepat,” ujar Herman.
Menurutnya, dinamika layanan kesehatan, regulasi baru, hingga inovasi digital BPJS Kesehatan membutuhkan dukungan publikasi yang kuat. Terlebih, kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan terus meningkat sehingga akses informasi harus semakin mudah.
Herman juga menegaskan bahwa BPJS Kesehatan terus melakukan penguatan layanan, mulai dari perluasan kanal pengaduan, optimalisasi aplikasi Mobile JKN, hingga peningkatan koordinasi dengan fasilitas kesehatan.
“Kami ingin memastikan peserta JKN mendapatkan pengalaman layanan yang lebih baik. Inovasi terus berjalan, tetapi tanpa dukungan media dalam mengedukasi masyarakat, manfaatnya tidak akan maksimal,” kata Herman.
Pada kesempatan tersebut, para jurnalis juga berdiskusi mengenai isu-isu lapangan, mulai dari antrean layanan, kepesertaan, hingga tantangan publik dalam memahami aturan JKN. Herman menyebut masukan dari media menjadi evaluasi penting bagi BPJS Kesehatan.
“Masukan teman-teman media sangat kami butuhkan. Banyak persoalan di masyarakat yang justru ditemukan pertama kali oleh jurnalis. Itu sangat membantu kami memperbaiki layanan,” tambahnya.
Media Gathering ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi sekaligus mendorong literasi publik mengenai JKN. BPJS Kesehatan Bandar Lampung menargetkan ke depan kerja sama dengan media dapat berlangsung lebih intens, terutama dalam penyebaran informasi berbasis data dan edukasi layanan. (*)




