Suaralampung.com,KALIANDA – Pembangunan Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Pendidikan, Kecamatan Rajabasa ,diduga terkesan tidak jelas sumber anggaran atau pun rekanan atau kontraktor sebagai penanggung jawab pembuatan gedung yang memakai uang rakyat tersebut, Senin (06/06).
Hal ini sesuai dengan fakta saat tim SuaraLampung.com turun lapang untuk memastikan pembangunan ,ketika meninjau langsung tempat pekerjaan tersebut benar, Pasalnya diseputaran proyek tersebut tidak terpampang plang proyek.sehingga Asal-Usul anggaran Pembangunan dan penanggung jawab pekerjaan tidak diketahui dari mana.
Selain itu,Pengerjaan proyek tanpa plang nama tersebut terkesan terjadi pembiaran dari dinas terkait (dinas pendidikan-red), sehingga rekanan kontraktor diduga kuat kangkangi Perpres No 70 Tahun 2012, serta Kepres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Menurut pengakuan warga sekitar yang melintasi proyek, saat di konfirmasi mengatakan tidak tau persis kapan berlangsungnya pembangunan tersebut karena sempat berhenti sejenak entah kenapa dirinya pun tidak tau hanya sekedar melihat, ia juga sempat melontarkan bahwa saat berlangsungnya penggalian sangat tidak sesuai dengan kulaitas bangunan karena cuman sekitar 30 Cm,ungkap warga yang enggan di muat namanya.
Saat di konfirmasi Camat Rajabasa selaku pemilik wilayah sabilal melalui via ponsel mengatakan "sudah berulang kali melakukan teguran terhadap pengawas tapi hingga saat ini belum di realisasi", ungkap nya.
Saat awak media suaralampung.com ingin mengkonfirmasi ke dinas pendidikan sebagai penanggung jawab anggaran melalui saluran handpone ke panitia pelaksana kegiatan (PPK) dinas pendidikan Yusmardi enggan memngangkat panggilan telpon awak media suaralampung.com. (zn/rl)
