Suaralampung.Com, Lampung Timur - Terkait masah website Desa Di Kabupaten Lampung Timur yang dinilai banyak pihak bermasalah, Hal tersebut menuai pertanyaan menagapa sampai saat ini website tersebut belum bisa di fungsikan.
Saat di wawancarai media ini seusai musrenbang tingkat kecamatan yang di selenggarakan di Balai Desa Gunung Mas kecamatan Marga Sekampung Bupati Chusnunia Chalim hanya menjawab " Ooo...inspektorat kita turunkan inspektur kita turunkan," dan lalu pergi meninggalkan begitu saja.
Sementara Sekdes Giri Mulyo saat di konfirmasi masalah website, Pada Senin ( 20/2/2017) mengatakan, untuk dana Rp 12 Juta tersebut di gunakan untuk aplikasi website, sewa host pertahun kemudian training/pelatihan kegiatannya, terus bayar pajak totalnya Rp 12 Juta, "Tapi kalua di tanya aplikasi seperti itu berapa nilainya saya tidak faham,' ujarnya.
Dari informasi yang dihimpun media ini dari berbagai sumber, Pemasangan website di lampung timur yang total anggaran dana mencapai Rp 12 Juta rupiah mangkrak, dan bila menurut perbandingan di pulau Bali yang hanya dengan anggaran Rp 5 Juta rupiah, dianggap tidak wajar yang saat ini telah di periksa penegak hukum, kenapa dilampung timur yang anggarannya mencapai Rp 12 Juta rupiah, dan mangkrak tidak bisa digunakan dan bisa dikatagorikan gagal, justru bisa dianggap tidak bermasalah, harusnya hukum hadir dan ditegakkan disini, inspektorat, Krimsus Polda bahkan KPK.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa keberadaan website Desa di Kabupaten Lampung Timur untuk 264 Desa yang ada saat ini di duga menuai masalah, terutama desa-desa atau di wilayah kecamatan yang jauh jangkauan jaringan internet, sehingga tidak dapat dioperasikan oleh operator, bahkan hingga hari ini website Desa tidak bisa dibuka username/passward tidak dapat dioperasikan oleh operator sehingga informasi Desa tidak dapat dimuat di website desa.
Website Desa pada tahun 2016 menelan anggaran Kurang lebih Rp 3 Miliar rupiah, dari 264 Desa setiap Desa dikenakan biaya sebesar Rp 12 juta rupiah, untuk pembuatan website bahkan sejumlah operator sudah melakukan pelatihan namun hingga hari ini tidak dapat mengoperasikan website tersebut, bahkan jaringan internet yang dijanjikan oleh pemerintah Kabupaten Lampung Timur melalui kecamtan tidak bisa tersalurkan ke Desa-Desa (Raja).
