Suaralampung.com. Salah satu wartawan media cetak di Lampung Barat (Lambar) menemukan lembaran yang diduga uang palsu pecahan Rp100 ribu. Uang tersebut ditemukan dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lambar. Hal tersebut, diketahui setelah KPUD setempat melakukan pembayaran belanja pemasangan iklan di media cetak tersebut.
Dalam pembayaran yang dilakukan oleh KPUD pada tanggal 8 februari terhadap salah satu media cetak terdapat 1 lembar uang pecahan Rp 100 ribu yang diduga palsu. Pasalnya, uang pecahan Rp 100 ribu tersebut tidak diterima oleh salah satu Bank yang ada di Lambar dengan dalil indikasi uang palsu saat pihak media hendak menyetor uang.
Menanggapi hal tersebut, pihak KPUD Lambar melalui Bendahara Keuangan, Okto, Kamis (09/02) mengatakan, dirinya tidak mengetahui bila ada uang yang diduga palsu yang digunakan untuk melakukan pembayaran belanja pemasangan iklan. Kejadian itupun telah dilaporkan ke pimpinanya begitu ada laporan masuk dari pihak penerima uang. "Begitu ada sms dari penerima uang bahwa ada 1 lembar uang yang diduga palsu saya langsung beri tahu sekretaris," katanya.
Dikatakan Okto, bahwa uang yang digunakan oleh KPU seluruhnya dari Bank Lampung cabang Liwa. Dirinya tidak mengetahui bila terdapat salah satu uang diduga palsu. Pasalnya, sejauh ini KPU telah mengelola uang sebanyak 12 miliar yang diperuntukan untuk kepentingan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lambar 15 Februari mendatang. Namun baru kali ini ditemukan indikasi uang palsu.
"Baru kali ini terjadi. Belum pernah ada kejadian seperti ini sebelumnya, uang yang kita terima selalu berjumlah gepokan," ujar Okto sambil menunjukkan contoh ikatan uang yang diterima dari Bank Lampung cabang Liwa.
Masih kata Okto, saat ini pihaknya baru melaporkan ke pimpinan kantornya (Sekretaris KPU Lambar red). Sementara, kordinasi dengan pihak Bank Lampung cabang Liwa selaku sumber didapatkan uang belum dilakukan oleh KPU Lambar.
Sekedar diketahui, uang yang diduga palsu yang didapat dari KPU Lambar sangat berbeda dari uang pecahan Rp 100 ribu biasanya. Selain buram pada warna uang, gambar dan logo pada uang tidak jelas. (Eko)
