Wakil Wali Kota Metro Djohan Minta Petugas RT Dilatih Menghitung PBB

Iklan

Wakil Wali Kota Metro Djohan Minta Petugas RT Dilatih Menghitung PBB

Kamis, Januari 30, 2020 | 13:09 WIB 0 Views Last Updated 2020-04-07T06:10:20Z
 MUSRENBANG - Wakil Wali Kota Metro Djohan saat mengikuti Musrenbang Kelurahan Metro


Suaralampung.Com.

METRO -  Wakil Wali Kota  Metro Djohan meminta RT/RW diberi pelatihan cara menghitung Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu sumber pendapatan.

"Jadi RT dan RW harus diberi pelatihan, agar pendapatan PBB kita dapat 100 persen. Saya juga menyarankan kepada lurah agar dana anggaran 2020, untuk merealisasikan usulan yang tidak berjalan pada 2019," ujarnya saat Musrenbang Kelurahan Metro, Kamis (30/1).

Ia mengaku, tidak harus membuat program baru yang dampaknya akan menumpuk program. "Tapi, arahan ini juga harus ada kesepakatan bersama. Supaya tidak adanya rasa saling menyalahkan nantinya," katanya lagi.

Djohan menegaskan, Musrenbang Kelurahan sebagai pemaparan usul bidang pembangunan fisik, ekonomi, sosial budaya, kesehatan, pendidikan. Dengan begitu, diharapkan hasil usulan benar-benar merupakan hasil musyawarah.

Sementara Lurah Metro Ismadi menambahkan, rencana pembangunan tahun ini di wilayah setempat di antaranya melakukan cor blok, drainase sarana dan prasarana posyandu, bantuan posbindu, dan sosialisasi narkoba.

"Kelurahan Metro ini luasnya 2,8 kilometer persegi terdiri dari 9 RW dan 57 RT. Dengan jumlah 4.611 Kepala Keluarga dan 17.673 penduduk. Adapun pokok PBB pada tahun 2018 sejumlah Rp 370.040.988. Pada tahun 2019 Rp 653.477.432 terelasasi sebesar 75 persen atau 490.108.081," bebernya.

Kemudian untuk dana desa tahun 2019 sejumlah Rp 352.960000 digunakan untuk perbaikan posyandu, cor blok, jamban sehat, membantu peralatan sablon pada kelompok cakau (Cah Kauman), dan pelatihan kewirausahaan.

Terkait bantuan bentor, Wakil Wali Kota Djohan menjanjikan bantuan Bentor untuk Sekolah Dasar (SD) Negeri 08 Kelurahan Karang Rejo, Metro Utara, untuk mengangkut sampah dari sekolah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Karang Rejo.

"Jadi usulan yang kemarin itu akan kita realisasikan. Karena bentor sampah ini merupakan sarana penting untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan asri. Kita ini kan menjalankan berdasarkan usulan masyarakat," bebernya.

Menurutnya, ketika mobil pengangkut sampah kurang maksimal, maka diperlukan sarana dan prasarana lain seperti gerobak maupun bentor sampah yang praktis dan bisa masuk ke gang atau wilayah sempit.

"Tidak hanya sekolah, saya juga menyarankan semua kelurahan. Supaya maksimal. Apalagi di sekolah itu kan tidak dilewati mobil sampah. Makannya musren kemarin diusulkan. Dan permohonan mereka itu supaya tidak dikenakan retribusi karena mereka mau ngangkat sendiri," tuntasnya.(Rls/Dinas Kominfo Kota Metro)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Wakil Wali Kota Metro Djohan Minta Petugas RT Dilatih Menghitung PBB

Trending Now

Iklan

iklan