Tanggamus Suaralampung.com.
Camat Ulubelu Suarno Sag: Intensitas Curah hujan yang tinggi diwilayah Tanggamus pada umumnya dan khususnya di Kecamatan Ulubelu, pada tanggal 18 April 2020, mengakibatkan banjir dan longsor dibeberapa wilayah.
Longsor terjadi di Dusun Girimulyo sepanjang kurang lebih 250 M, yang mengakibatkan jalan penghubung Pekon Ngarip dan Penantian terputus, longsor ini terjadi pada pukul 15 sore, sebuah mobil Avanza terjebak di tengah meterial Longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa. Akibat longsor ini, jalanan putus beberapa saat.
Kepala Pekon Rio Setiajit segera mengumpulkan warga untuk bergotong royong menyingkirkan material tanah longsor sehingga mobil yang terjbak dalam longsor bisa tertolong.
Dalam waktu yang bersamaan, Camat Ulubelu, Suwarno segera berkordinasi dengan Pertamina Geotermal Energi untuk meminta bantuan alat berat guna menyingkirkan material yang memenuhi jalan. Dikarenakan PGE sedang tidak mengerjakan pengeboran, maka di perusahaan tersebut alat berat tidak tersedia.
Menghadapi situasi tersebut, Camat Ulubelu segera berkoordinasi dengan Kalak BPBD Kabupaten Tanggamus untuk segera mengatasi permasalahan yang terjadi.
Tim tanggap darurat BPBD langsung menerjunkan personilnya ke lokasi kejadian dengan membawa alat berat untuk menyingkirkan material tanah longsor tersebut, tiba di lokasi pada pukul 00.30 dini hari, hari Sabtu, 19 April 2020.
Pada dini hari tersebut, tim langsung mengerjakan pembersihan material longsor disepanjang jalan dan bisa diselesaikan pukul 20.30 malam, hari Minggu 19 April 2020.
Terpisah disisilain, curah hujan juga mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang menerpa rumah warga.Camat Ulubelu Suarno Sag: Dipekon Ngarip, ada 2 warga yang menjadi korban tanah longsor, pertama Salim berada di dusun Sido Rejo dan kedua dusun kali putih bernama Slamet. Korban ketiga di Pekon Gunungtiga kecamatan Ulubelu.
Untuk menyingkirkan material tanah tersebut masyarakat bergotong royong membantu korban, korban berharap bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban penderitaan mereka karena adanya musibah tersebut. (Saripudin/Kurdianto/Apriadi)
