Pekalongan, SuaraLampung. com – Kegiatan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan terus menunjukkan hasil positif. Sejak menjalin kerja sama dengan DMA Collection pada tahun 2019, warga binaan pemasyarakatan (WBP) di lapas tersebut aktif memproduksi baju koko, terutama menjelang bulan Ramadhan.
Kepala Lapas Kelas IIA Pekalongan menyampaikan bahwa setiap tahunnya, pihaknya menerima pesanan produksi baju koko lengan pendek dengan upah jasa sebesar Rp7.000,00 untuk satu potong pakaian, sedangkan untuk model tertentu seperti baju koko lengan pendek, upah jasa yang diterima sebesar Rp6.000,00 per potong.
"Alhamdulillah sejak MoU dengan DMA Collection sejak tahun 2019 sampai sekarang, kegiatan menjahit di Bimker Lapas Kelas IIA Pekalongan terus berjalan dan setiap Ramadhan selalu ada orderan masuk untuk produksi baju koko," ungkapnya.
Selain keterampilan menjahit, para WBP juga dibekali pelatihan di berbagai bidang seperti pertanian, perikanan, dan membatik. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker).
Menurutnya, program pelatihan ini bertujuan untuk membekali para WBP dengan keterampilan yang bermanfaat saat mereka bebas nanti.
"Alhamdulillah dengan bekal ini diharapkan bisa bermanfaat bagi WBP dalam mengasah soft skill yang mereka miliki, menjadi bekal bagi mereka untuk berwirausaha dan menjadi pribadi yang lebih bermanfaat ketika mereka sudah bebas keluar dan menjalani masa hukuman di luar Lapas," jelasnya.
Program ini menjadi bukti bahwa pembinaan di Lapas Pekalongan tidak hanya berfokus pada menjalani masa hukuman, tetapi juga memberikan peluang kepada WBP untuk memperbaiki diri dan siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang berguna. (Muflih)
