Suaralampung, Bandarlampung -- Dapat apresiasi dari pakar literasi RUCI Training dan pakar EduTech di lingkup Kementeriandiktisaintek RI, Protextify karya mahasiswa Universitas Lampung dinilai mampu menjawab tantangan plagiarisme dan mendukung pembelajaran digital berintegritas di era AI.
Mahasiswa Universitas Lampung kembali menghadirkan inovasi yang memadukan teknologi dan nilai akademik melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K). Tim ini mengembangkan Protextify, sebuah platform penulisan digital berbasis cloud dan text analytics yang dirancang untuk mencegah plagiarisme serta menumbuhkan budaya literasi dan integritas akademik di era kecerdasan buatan.
Tim Protextify merupakan kelompok mahasiswa Unila yang terdiri dari Lukman Hakim dan Arsyitha Alifia dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Kerina Bakarudin dari Ilmu Komputer, serta Habib Pandya dan Arya Setia Pratama dari Teknik Informatika. Mereka berada di bawah bimbingan Esa Ghanim Fadhallah, S.Pi., M.Si., dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Unila.
Inovasi ini mendapat perhatian dari dua pakar nasional di bidang literasi dan teknologi pendidikan. Pada 15 Oktober 2025, tim Protextify melakukan diskusi dengan Renti Oktaria, S.Pd., M.Pd., Direktur Rumah Unggul Cipta Inovasi (RUCI Training) yang juga dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila. Renti menilai Protextify sebagai solusi nyata bagi peningkatan kualitas literasi akademik di tengah maraknya penggunaan kecerdasan buatan.
“Inovasi yang sangat bagus. Saya tertarik menggunakan platform ini saat nanti kembali aktif mengajar karena menurut saya Protextify sangat membantu, terutama di zaman sekarang ketika banyak mahasiswa mengerjakan tugas dengan menyalin dari AI secara instan hingga kemampuan berpikir kritis mereka menurun,” ujar Renti.
Renti juga menilai bahwa kehadiran Protextify dapat memperkuat kemampuan menulis yang orisinal dan reflektif di lingkungan kampus serta menjadi alat edukatif yang menumbuhkan etika akademik mahasiswa.
Selang sehari kemudian, pada 16 Oktober 2025, tim Protextify bertemu dengan Dr. Rangga Firdaus, S.Kom., M.Kom., pakar teknologi pendidikan dari Kementerian Sains, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemdiktisaintek) Republik Indonesia. Dr. Rangga yang juga anggota Tim Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Kemdiktisaintek serta pengurus Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) memberikan apresiasi dan sejumlah masukan konstruktif terhadap platform ini.
“Protextify sudah sangat bagus dan memiliki potensi komersial yang besar, terutama untuk konteks tugas dan kelas berbasis digital. Kuncinya adalah menjaga layanan dan komunikasi yang cepat dengan pengguna agar mereka merasa dilayani dengan baik,” ujar Dr. Rangga.
Dalam diskusi tersebut, Dr. Rangga juga menyoroti salah satu keunggulan teknologinya, yakni fitur anti copy-paste yang menurutnya sederhana namun memiliki nilai edukatif yang tinggi. Fitur ini memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk menulis ulang dan memahami kembali materi yang mereka kerjakan, sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna.
Sebagai pakar yang berpengalaman dalam pengembangan sistem e-learning nasional, Dr. Rangga menilai bahwa Protextify menempati posisi penting dalam mendukung pembelajaran daring yang berintegritas di era kecerdasan buatan.
Dosen pembimbing tim, Esa Ghanim Fadhallah, menyampaikan bahwa dua pertemuan dengan para pakar ini menjadi proses pembelajaran yang sangat berharga. “Masukan dari Ibu Renti dan Bapak Rangga memberikan pandangan yang lengkap, dari sisi literasi dan teknologi pendidikan. Keduanya memperkuat arah pengembangan Protextify agar tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang kuat,” ujarnya.
Dengan dukungan dari dua pakar nasional di bidang literasi dan teknologi pendidikan, Protextify diharapkan menjadi inovasi digital karya mahasiswa Unila yang mampu membangun budaya menulis yang orisinal, etis, dan kritis, sekaligus membantu para pengajar secara efektif dalam memperkuat integritas akademik di dunia pendidikan Indonesia. (Rls/Tri).
Keterangan Gambar : Diskusi dengan pakar literasi, Renti Oktaria, S.Pd., M.Pd., Direktur Rumah Unggul Cipta Inovasi (RUCI Training)
Keterangan gambar : Diskusi dengan Dr. Rangga Firdaus, S.Kom., M.Kom., pakar teknologi pendidikan dari Tim SPADA Kemdiktisaintek Republik Indonesia.