Tulang Bawang Barat - Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV berlangganan di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Diduga Kuat Terindikasi Tumpang Tindih Anggaran.
Pada Tahun 2024 Diskominfo Tubaba menganggarkan dana mencapai 1,6 Milyaran Rupiah lebih yang di Pusatkan untuk 5 paket belanja dengan uraian pekerjaan Pekerjaan Internet area publik; Internet area publik ; Internet Tiyuh; Belanja Jaringan Internet Intra Pemerintah, Pekerjaan Belanja Jaringan Internet Intra Pemerintah.
Anehnya meskipun Diskominfo Tubaba telah menganggarkan dana mencapai Milyaran Rupiah untuk belanja Internet. Akan tetapi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Pemerintah Tiyuh di Tubaba tetap menganggarkan dana dengan besaran Puluhan Juta hingga Ratusan Juta Rupiah untuk Belanja yang sama.
Sehingga Belanja Internet di Diskominfo Tubaba Diduga Kuat Terindikasi Tumpang Tindih.
Bahkan, Indikasi Permasalahan semakin di perkuat dari proses pengadaan yang di tetapkan dengan 2 metode pengadaan yang berbeda-beda yaitu metode e-purchasing dan Penunjukan Langsung. Sehingga Kuat Dugaan Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV diskominfo Tubaba sengaja dipecah untuk menghindari Tender/seleksi
Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Bagian Ketiga. Pemaketan Pengadaan Barang/Jasa Pasal 20 (2) Dalam melakukan pemaketan Pengadaan Barang/Jasa, dilarang:
d. memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa
paket dengan maksud menghindari Tender/ Seleksi.
Berdasarkan data hasil penelusuran yang di peroleh Media pada laman https://sirup.lkpp.go.id/sirup/home/penyediaSatker?idSatker=324619 tahun 2024 didapati Diskominfo Tubaba menganggarkan dana sebesar Rp.1.682.740.200,- yang di pusatkan untuk 5 paket pengadaan dengan jenis kegiatan terurai sebagai berikut.
1. Kode RUP 48705354
Paket Penyelenggaraan Sistem Jaringan Intra Pemerintah Daerah
Volume Pekerjaan 1 Paket
Uraian Pekerjaan Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan / Penyelenggaraan Sistem Jaringan Intra Pemerintah Daerah
Spesifikasi Pekerjaan Belanja Jaringan Internet Intra Pemerintah
Total Pagu 360.000.000
Jenis Pengadaan Jasa Lainnya,
Total Pagu 360.000.000
Metode Pemilihan E-Purchasing
Pemanfaatan Barang/Jasa
Mulai Januari 2024 Akhir Desember 2024.
2. Kode RUP 48706188
Paket Pengembangan dan Pengelolaan Ekosistem Kabupaten/Kota Cerdas dan Kota Cerdas
Volume Pekerjaan 1 Paket
Uraian Pekerjaan Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan / Pengembangan dan Pengelolaan Ekosistem Kabupaten/Kota Cerdas dan Kota Cerdas
Spesifikasi Pekerjaan Internet Area Publik
Total Pagu 300.000.000
Jenis Pengadaan Jasa Lainnya,
Total Pagu 300.000.000
Metode Pemilihan E-Purchasing
Pemanfaatan Barang/Jasa
Mulai Januari 2024 Akhir Desember 2024.
3. Kode RUP 50313588
Paket Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan
Volume Pekerjaan 1 Paket
Uraian Pekerjaan Belanja Jaringan Internet Intra Pemerintah; Belanja Jaringan Internet Intra Pemerintah; Belanja Jaringan Internet Intra Pemerintah; Belanja Jaringan Internet Intra Pemerintah; Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan
Spesifikasi Pekerjaan -; Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan -
Total Pagu 440.000.000
Jenis Pengadaan Jasa Lainnya,
Total Pagu 440.000.000
Metode Pemilihan E-Purchasing
Pemanfaatan Barang/Jasa
Mulai Januari 2024 Akhir Desember 2024.
4. Kode RUP 50315619
Paket Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan
Nama KLPD Kab. Tulang Bawang Barat
Volume Pekerjaan 1 Paket
Uraian Pekerjaan Internet area publik; Internet area publik ; Internet Tiyuh; Belanja Jaringan Internet Intra Pemerintah;
Spesifikasi Pekerjaan ; Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan -; Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan
Total Pagu 555.140.200
Metode Pemilihan Penunjukan Langsung.
5. Kode RUP 50315863
Nama Paket Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan
Volume Pekerjaan 1 Paket
Uraian Pekerjaan Langganan Zoom; Paket Data User; Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan
Spesifikasi Pekerjaan Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Berlangganan;
Total Pagu 27.600.000
Jenis Pengadaan Jasa Lainnya,
Total Pagu 27.600.000
Metode Pemilihan E-Purchasing
Pemanfaatan Barang/Jasa
Mulai Januari 2024 Akhir Desember 2024
Beberapa Kepala OPD di Tubaba beberapa waktu belakangan ini mengaku tetap menganggarkan belanja Internet dengan alasan Internet bantuan dari Diskominfo tidak mampu mengcover kebutuhan Internet di Dinas tersebut.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (BPD) Tubaba melalui Sekretaris BPD, Jimi, pada Kamis (24/4/2025) mengakui bahwa pihaknya tetap menganggarkan belanja internet secara mandiri, berdasarkan rekomendasi dari Diskominfo Tubaba.
“Sepengetahuan saya, kami menganggarkan sendiri untuk internet. Kami memakai Icon Plus sesuai rekomendasi dari Diskominfo. Pusat kendalinya juga di Kominfo,” ungkap Jimi.
Ketika dimintai penjelasan mengapa BPD tetap menganggarkan belanja internet meski ada bantuan dari Diskominfo, Jimi mengaku bahwa layanan internet dari Kominfo tidak mampu memenuhi kebutuhan dinasnya itu sendiri.
“Mungkin fasilitas ada, tapi kebutuhan kami besar. Kami kan pelayanan publik, kalau internet lambat kan menyulitkan. Makanya, meski ada dari Kominfo, kami tetap anggarkan sendiri,” ujarnya.
Hal serupa disampaikan Kepala DPMTSP, Hariyanto. Ia menyebut pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp72 juta untuk tiga titik internet lantaran jaringan bantuan Kominfo tidak memadai.
“Awalnya kami dapat empat titik internet dari Kominfo, tapi sinyalnya kurang kencang. Kami akhirnya tambah sendiri dari Telkom agar tidak semua titik terganggu saat terjadi masalah jaringan,” jelas Hariyanto.
Hariyanto menilai jaringan Icon Plus yang difasilitasi Kominfo tidak efektif sehingga pihaknya memilih vendor lain.
“Yang dari Kominfo itu kurang memadai. Kami tetap pakai satu titik, sementara tiga titik lainnya kami biayai sendiri melalui Telkom,” tambahnya.
” Yang dari Kominfo ini kurang memadai diakan Icon PLN, kita pakai yang Telkom masih jalan dari 4 yang di kasih Kominfo kita cuma pakai satu titik, bukan kita tidak pakai tapi kita tidak bayar lagi, enam bulan pertama kami memang tidak bayar, entah itu dari Kominfo atau dari perusahaan tidak tau kami, awalnya Kominfo yang bayar tapi tidak efektif makanya kita pakai vendor lain” beber Heriyanto.
Salah seorang kepala bagian di salah satu OPD juga membenarkan hal itu.
“Kalau mengandalkan jaringan Kominfo saja, pekerjaan kami tidak selesai. Untuk akses sistem SIPD saja sering macet,” ujarnya.
Senada disampaikan beberapa kepala Tiyuh di kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT) Tubaba beberapa hari belakangan ini mengaku mendapat bantuan internet Wi-Fi dari Dinas Kominfo. Akan tetapi pemerintah Tiyuh tetap menganggarkan dana untuk belanja dengan jenis kegiatan yang serupa dengan alasan. Wi fi bantuan dinas Kominfo tidak mampu mengcover kebutuhan internet untuk kegiatan kantor pemerintah Tiyuh itu sendiri.
Supriyanto. Kepala Tiyuh Panaragan Jaya Utama kekita dimintai keterangan alasan pihak Tiyuh menganggarkan dana puluhan juta untuk belanja Internet menegaskan bahwasanya jaringan internet bantuan Kominfo tidak mampu memenuhi kebutuhan layanan jaringan untuk kantor Tiyuh PJU.
“Wifi-nya ada tapi tidak berjalan, alatnya ada tapi tidak mampu sudah lama sekitar setahun lebih” Kata Supriyanto.
Begitu juga, Ulin Nuha. Kepalo Tiyuh Panaragan Jaya Indah menegaskan alasan pemerintah Tiyuh menganggarkan belanja Internet disebabkan internet dari Dinas Kominfo tidak mampu memenuhi kebutuhan jaringan internet Tiyuh PJI.
“Yang di kasih sama Kominfo ga kencang kadang kadang mati, yang dari Kominfo masih tapi mati karena kan kalau untuk kerja harus kencang Wi-Fi nya kalau ga don’t server don’t server, berfungsi tapi dia ngadat ngadat” ujar. Ulin Nuha.
Sama halnya disampaikan Sulminadi, Kepala Tiyuh Menggala Mas.
” Masalahnya kami ini bayar, kalau dulu benar kami tidak bayar tapi itu tidak lama sekitar setahunlah, setalah ada kejadian wifi mati dari situlah kejadian mulai bayar tapi ga pake dari Kominfo, masalahnya tidak ada sinyal dan kapasitas internetnya terbatas Wi-Finya ada karena itu tidak bisa dipakai makanya Tiyuh menganggarkan sendiri” Urai. Sulminadi.
Terpisah. Ali Mudianto, Kepala Bidang Teknologi Komunikasi dan Persandian Diskominfo Tubaba. Selasa(15/4/2025) diruang kerjanya mengaku pelaksanaan kegiatan belanja Internet di Dinas Kominfo Tubaba di kerjakan oleh Dua Perusahaan Penyedia.
"Memang ada beberapa jaringan internet yang kita pakai disini, ada Icon Plus sama Telkom, pakai dua perusahaan, kalau yang Telkom semenjak tahun 2014, dari Adbang dipindahkan ke Kominfo, kalau Icon Plus sejak tahun 2024" Beber dia.
Ali menjelaskan bahwa jaringan internet tersebut dipusatkan untuk berbagai dinas di kabupaten Tubaba dengan kapasitas yang berbeda-beda.
" Ada beberapa titik setiap dinas itu kita kasih internet Wi-Fi, tapi kan kadang tidak semua karena ada yang memiliki sendiri, macam macam ada yang 50 Mbps, kalau dia untuk umum 20 Mbps kurang lebih 22 Dinas" beber dia.
Ketika dimintai keterangan alasan paket Belanja internet tersebut dipecah pecah, Ali berdalih bahwa salah satu dari perusahaan penyedia tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan jaringan, namun tetap digunakan dengan alasan telah bekerjasama dengan rentang waktu yang lama.
" Karena kalau Telkom ini sudah lama dari tahun 2014 memang kita sudah pakai Telkom makanya tidak mungkin kita tinggalkan, sedangkan kalau Icon Plus ini dia membangun jaringan, Telkom ini jaringannya Terbatas jadi untuk ke kecamatan saja kada dia tidak sampai. jaringannya tidak sampai" dalihnya.
Ali, juga tidak bisa menjelaskan secara rinci detail dan jumlah kontrak dari 5 paket belanja Internet tersebut dengan alasan Kabid sebelumnya telah di pindah tugaskan.
"" Kalau untuk detailnya ini kan tahun 2024 ya bang mungkin nanti kita bisa ngobrol sama pak sekretaris, dia yang lebih faham bukan saya tidak tahu tapi ada yang lebih faham kare saya disini kan mulai bulan 11 tahun 2024 kemarin sedangkan yang menangani ini sudah pindah" elak dia,
" Kalau Kontrak saya tidak bisa menjelaskan secara rincinya karena ini ranahnya data saya harus izin dulu kalau sudah dapat izin baru saya sampaikan, saya mohon maaf nanti saya lapor dulu sama pak kadis sama pak sekretaris apa tanggapan mereka, saya harus izin dulu " Tukasnya.(Medi).




