WAY KANAN – Sebuah video yang diunggah ke Facebook memantik gejolak dan kemarahan publik. Seorang ibu bernama Suryani, TKW yang kini bekerja di Arab Saudi, secara terang-terangan membongkar dugaan carut-marut penyaluran bantuan sosial di Kampung Banjar Agung, Kecamatan Baradatu.
Unggahan itu langsung viral karena berisi keluhan pedas dan lantang terkait warga miskin yang disebut tidak pernah disentuh bantuan, sementara warga yang rumahnya megah dan tergolong mampu malah diduga menikmati jatah bantuan pemerintah.
“Anak saya miskin, rumah bambu, tapi tidak pernah dapat apa-apa!”
Dalam video tersebut, Suryani menahan kesedihan sekaligus kemarahan. Ia menyampaikan bahwa anaknya, Yani Suyadewi, bersama suaminya Joni, hidup dalam kondisi yang memilukan.
Mereka tinggal di rumah berdinding bambu, tidak punya kebun, tidak punya usaha, tidak punya penghasilan tetap—namun tidak pernah masuk data penerima bantuan.
Lebih ironis lagi, rumah yang ditempati anaknya itu ia bangun dari keringatnya sebagai TKW, sementara sebelumnya keluarga kecil itu hanya numpang di rumah orang lain yang hampir roboh.
“Yang miskin dibiarkan, yang mampu yang dibantu!” keluh Suryani dalam video tersebut.
Dugaan Penyelewengan: Yang mampu dapat, yang miskin terabaikan
Dalam video yang sama, Suryani menyebut ada warga yang hidup berkecukupan namun justru terdaftar sebagai penerima bantuan.
Hal inilah yang membuat warganet ikut geram dan mempertanyakan validitas data bansos di kampung tersebut.
Diduga, terjadi ketimpangan serius dalam pendataan warga miskin yang berhak menerima bantuan, sehingga menciptakan kecemburuan sosial dan ketidakpercayaan terhadap aparatur kampung.
TKW Minta Bupati Turun Langsung ke Banjar Agung
Tidak tanggung-tanggung, Suryani langsung menggugah Bupati Way Kanan untuk turun tangan dan memeriksa kondisi di lapangan.
Ia menegaskan bahwa Bupati harus melihat sendiri bagaimana warga miskin di Banjar Agung terabaikan meski hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan.
“Saya minta Bupati Way Kanan turun langsung. Lihat sendiri warga yang miskin tapi tak pernah dapat bantuan, sementara yang mampu malah dapat!” tegasnya dalam video.
Warganet Memanas, Pemerintah Kampung Ditunggu Klarifikasi, Video itu memicu gelombang komentar pedas dari masyarakat. Banyak yang menuntut aparat kampung dan dinas terkait bertanggung jawab serta segera memperbaiki pendataan penerima bantuan.Satu hal yang pasti—viral ini telah membuka mata publik bahwa ada yang tidak beres dalam pendataan warga miskin di Banjar Agung.
Saat dihubgi Via whatsapp Camat naradtu akan segera meminta klarifikasi dari aparat kampung dan juga bersama pendamping PKH dan akan menelusuri hal tersebut. Karena terkait data semuanya sudah melalui tahapan dan biasanya data salur sudah dari pusat. Ujar camat. (Rls/ Tayib)
