Sukadana — Sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan kualitas kepribadian dan spiritual warga binaan, Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sukadana melaksanakan pembinaan kerohanian bagi Warga Binaan beragama Islam. Kegiatan pembinaan yang berlangsung di Masjid Miftahut Taubah ini menghadirkan Penyuluh Agama Islam dari Kementerian Agama Lampung Timur, pada Kamis (11/12).
Acara dimulai dengan pembacaan doa dan tilawah Al-Qur’an, dan dilanjutkan dengan tausiyah oleh Ustad Ar Rohmatan. Dalam penyampaiannya, Ustadz Ar Rohmatan membawakan materi bertema “Pentingnya Keseimbangan dalam Kehidupan.” Beliau menjelaskan bahwa Islam mengajarkan prinsip rahmatan lil ‘alamin, yaitu ajaran yang membawa rahmat dan keseimbangan bagi seluruh umat manusia. Keseimbangan itu harus tercermin dalam semua aspek kehidupan sehari-hari.
“Manusia dituntut menjaga keseimbangan antara ibadah kepada Allah, usaha dalam kehidupan, akhlak yang baik, serta hubungan sosial yang harmonis. Ketika empat hal ini berjalan selaras, maka lahirlah kehidupan yang penuh berkah, damai, dan membawa manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain,” terang Ustadz Ar Rohmatan dalam ceramahnya.
Para warga binaan mengikuti pembinaan dengan khidmat dan penuh antusiasme. Materi yang disampaikan tidak hanya memperkaya pemahaman spiritual, tetapi juga menguatkan motivasi untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik selama menjalani pembinaan.
Kepala Rutan Sukadana, Farizal Antony, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian Agama Lampung Timur dalam menjalankan pembinaan keagamaan secara rutin.
“Pembinaan kerohanian menjadi salah satu pilar penting dalam proses pembinaan di Rutan Sukadana. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap warga binaan dapat membangun karakter yang lebih matang, seimbang, dan berorientasi pada perubahan diri. Kerja sama dengan penyuluh agama sangat membantu kami menciptakan lingkungan pembinaan yang humanis dan penuh nilai,” ujar Karutan.
Salah satu warga binaan (DA) menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas pembinaan yang rutin di selenggarakan.
“Ceramah hari ini membuka pikiran saya tentang pentingnya hidup seimbang. Di sini kami belajar bahwa meski sedang menjalani masa hukuman, kami tetap bisa memperbaiki ibadah, memperbaiki akhlak, dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Kegiatan ini membuat hati lebih tenang dan termotivasi untuk berubah,” ungkapnya.
Melalui pembinaan kerohanian ini, Rutan Sukadana menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan pembinaan yang menyentuh aspek mental, spiritual, dan sosial, sehingga warga binaan dapat lebih siap menjalani masa depan dengan kedamaian dan semangat perbaikan diri.
