Sukadana — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sukadana kembali menggelar pembinaan kerohanian bagi Warga beragama Nasrani sebagai bagian dari komitmen pembinaan kepribadian yang berkelanjutan. Kegiatan dilaksanakan di Gereja Oikumene Rutan Sukadana bersama Penyuluh Agama nasrani Kementerian Agama Lampung Timur, Ibu Mieke, Rabu (11/12).
Pembinaan diawali dengan pujian dan nyanyian lagu rohani, yang dinyanyikan penuh penghayatan oleh warga binaan. Suasana menjadi semakin syahdu ketika para warga binaan turut menyanyikan salah satu lagu pujian Natal, sebagai ungkapan sukacita dan refleksi menjelang peringatan kelahiran Kristus.
Acara dilanjutkan dengan renungan dan ceramah oleh Ibu Mieke. Dalam penyampaiannya, beliau menegaskan bahwa “kehadiran Tuhan memberi harapan di tempat yang tidak diharapkan.” Ia mengajak warga binaan untuk memahami bahwa dalam setiap kegelapan, baik keputusasaan, kekecewaan, maupun pergumulan hidup. Tuhan tetap hadir membawa terang dan harapan baru. Renungan tersebut disambut dengan penuh ketenangan dan refleksi diri oleh para peserta.
Rangkaian pembinaan ditutup dengan doa bersama, yang dipimpin oleh penyuluh dan diikuti warga binaan dengan penuh ketulusan. Doa dipanjatkan agar setiap pribadi mampu menjalani perubahan hidup, perkuat iman, serta menyambut Natal dengan hati yang bersih dan damai.
Kepala Rutan Sukadana, Farizal Antony, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya pembinaan keagamaan. “Pembinaan kerohanian adalah bagian penting dari proses pembinaan di Rutan Sukadana. Kami ingin memastikan bahwa setiap warga binaan, tanpa terkecuali, mendapatkan ruang untuk memperkuat iman dan memperbaiki diri. Menjelang Natal, kegiatan ini menjadi momentum bagi mereka untuk menemukan harapan baru dan semangat perubahan,” ujar Karutan.
Salah satu warga binaan turut menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya pembinaan. “Kami merasa sangat bersyukur dengan pembinaan seperti ini. Lagu-lagu rohani dan renungan membuat kami merasa lebih kuat dan diingatkan bahwa Tuhan tidak meninggalkan kami. Menyambut Natal, hati kami menjadi lebih tenang dan penuh harapan,” ungkap salah satu WBP.
Melalui kegiatan ini, Rutan Sukadana menegaskan kembali komitmennya untuk menghadirkan pembinaan yang humanis dan berkelanjutan sebagai bagian dari upaya memulihkan warga binaan menuju kehidupan yang lebih baik. Semangat menyambut Natal pun menjadi momentum bagi warga binaan untuk meneguhkan kembali perjalanan iman dan perubahan diri.
